RESENSI BUKU KE 3


 

CADO-CADO 3: SUSAHNYA JADI DOKTER MUDA

Judul dan Identitas Buku:
Cado-Cado 3: Susahnya Jadi Dokter Muda
Penulis: Ferdiriva Hamzah
Penyunting: Syafial Rustama
Penerbit: Bukuné

Pendahuluan:

Cerita ini tentang kehidupan seorang ko-ass (dokter muda) yang penuh suka duka di dunia kedokteran. Lewat sudut pandang Ferdiriva Hamzah, pembaca diajak menyelami kisah nyata selama masa pendidikan klinik yang melelahkan, penuh tekanan, tapi juga dibumbui momen lucu dan menyentuh. Mulai dari menghadapi pasien, dokter pembimbing yang tegas, sampai pengalaman unik selama jaga malam, semuanya ditulis dengan gaya santai dan menghibur.

Sipnosis:

Cerita dimulai ketika Riva memulai rotasi klinis ko‑ass Ilmu Penyakit Dalam dan Bedah. Di sini, ia harus menyesuaikan diri dengan suster tegas, dokter pembimbing yang sifatnya “killer”, dan tempo jaga malam yang melelahkan. Banyak momen ringan dituturkan, seperti tidur di pojok meja dan begadang tidak karuan.

Selanjutnya, Riva masuk ke praktik lapangan, seperti patologi klinik dan membantu persalinan. Di sinilah humor khasnya muncul dari cheerleader dadakan saat mendukung ibu melahirkan sampai kejadian konyol membersihkan lantai karena “kecipratan” insiden tak terduga.

Lewat kisah nyata yang relatable, pembaca dibawa melihat keseharian dokter muda: dituntut siap praktik, kadang disuruh-suruh tanpa dasar jelas, serta persahabatan antar ko-ass yang penuh solidaritas. Meski lucu, ada sindiran halus tentang dinamika kekuasaan, idealisme yang memudar, dan betapa pekerjaan ini menuntut komitmen tinggi.

Analisis dan Evaluasi:

Ferdiriva berhasil menyajikan kisah yang menghibur sekaligus reflektif. Gaya bahasanya ringan, lugas, dan dipenuhi ilustrasi situasi yang dekat di hati pembaca—terutama bagi yang punya pengalaman di dunia medis. Humor serta kutipan-kutipan bijak (contoh: “Ilmu medis itu tak sempurna, tapi kita dituntut tak boleh salah sedikit pun.”) memberi kedalaman pada cerita. Kekurangannya Pembaca non-medis mungkin melewatkan nuansa teknis, tapi justru itulah daya tarik: belajar sambil tertawa.

Kesimpulan:

Menurut Saya cerita ini cocok bagi siapa saja yang ingin melihat sisi humanis bahkan kocak, dari proses menjadi dokter. Bagi calon dokter atau mahasiswa kedokteran, buku ini penuh kedekatan dan validasi. Untuk pembaca umum, ini adalah bacaan ringan bertabur cerita unik dan kenangan medis. Riva membuktikan bahwa dunia kedokteran bisa sekaligus melelahkan dan menggelitik tawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU KE 2

RESENSI BUKU KE 1